
- Kebetulan belaka?
- Lalu bagaimana dengan sebaliknya?
- Pernahkah kita mengganggap semua kesulitan dan hambatan sebuah kebetulan belaka?
- Kenapa kita tidak menganggapnya hanya sebuah kebetulan belaka?
Perlukah sebuah penyesalan dan keluhan, pencarian kambing hitam, menunda bahkan tidak memaafkan kesalahan?
Kenapa adalah kata tanya yang hampir selalu kita lontarkan kepada semua objek kekesalan kita. Kenapa dia tega ngelakuin ini? Kenapa Tuhan tega memperlakukan hambaNya seperti ini?? Dan kenapa-kenapa yang lain.
Kenapa tidak bertanya:
Kenapa saya mengalami ini? Apakah ada yang salah dengan saya? Pertanyaan yang lebih fokus pada diri sendiri sebagai lakon hidup.Tuhan menciptakan sebuah hukum sederhana. Kenikmatan akan berlipat saat bersyukur dan kebaikan akan selalu berada di belakang sebuah kesulitan. Keduanya berujung pada sesuatu yang positif! Apakah masih pantas kita mengeluh dan menyesal?
Ganti sesal dan keluh dengan syukur. Ganti pencarian kambing hitam dengan perenungan dan introspeksi diri. Mintalah maaf pada Tuhan dan orang yang (sengaja/tidak) kita salahi. Maafkanlah diri, orang di sekitar kita, dan Tuhan.
Tidak ada kebetulan di dunia ini. Semua telah dirancang oleh Sang Mahaperancang. Sadari bila Tuhan itu Mahapintar. Mengetahui semua di balik kejadian di dunia. Kita si pion cukup hanya menunggu kebaikan di balik semua kesulitan. Dan selalu bersyukur untuk semua kebaikan yang telah diberikan olehNya.
Bagaimana dengan kalian? Apakah hidup kalian (hanya) kebetulan belaka....?
0 komentar:
Posting Komentar